CILACAP, teladankalimantan.com – Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 dalam Pilpres 2024, Ganjar Pranowo mengungkapkan harapannya agar Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto memberikan jawaban yang tegas perihal capaian Minimum Esensial Force (MEF).
Hal tersebut ia jelaskan terkait Prabowo Subianto yang menolak menjawab data MEF saat sesi debat Capres di Istora Senayan Jakarta pada akhir pekan lalu dengan alasan durasi waktu yang singkat.
“Saya berharap Pak Prabowo menjawab saya akan pastikan tercapai, kekurangannya akan saya kejar. Itu jawaban buat saya cukup. Jadi bukan cerita data banyak. Yang data lain itu indikator penurunan saja,” ujar Ganjar Pranowo, usai melakukan pertemuan dengan kelompok nelayan di Kantor HNSI Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024) siang.
Ganjar Pranowo menjelaskan untuk mengadakan alutsista membutuhkan waktu yang tidak singkat, karena itu harus direncanakan dari kebutuhan yang dibutuhkan prajurit dari bawah dan bukan langsung ditentukan oleh pimpinan tertinggi.
“Maka saya sampaikan perencanaannya harus bottom up, sesuaikan dengan kepentingan negara, harus ajeg. Menurut para ahli kelautan, udara, darat pengadaan alutsista perlu waktu 3 tahun,” ucap Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo mengaku ingin mengingatkan Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan RI bahwa capaian MEF perlu diketahui masyarakat.
“Jadi data yang saya minta data biasa, apakah MEF itu apakah tercapai pada 2024. Saya mengingatkan hati-hati tidak tercapai,” ujar Ganjar.
Ganjar mengatakan dirinya tidak ditemukannya capaian Minimum Esensial Force (MEF) dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI. Ganjar mengaku heran data MEF yang ia minta dibuka dalam sesi debat kepada Prabowo Subianto justru dimaknai untuk membuka seluruh data pertahanan militer Indonesia.
“Larinya malah ke mana-mana, enggak. Saya enggak bongkar-bongkar. Bahkan saya sekarang ikuti di media, wah ini rahasia,” ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar mengaku sudah mencari di data Kemhan terkait capaian MEF terbaru dan tidak menemukan angka capaian tersebut.
“Saya waktu mencari data itu (MEF), saya tidak menemukan di Kementerian Pertahanan. Justru kita bertanya-tanya,” ucap Ganjar Pranowo. (red/ist)

 
			














 
                                
                             












 
		 
		 
		 
		



 
		 
		 
		 
		