MARABAHAN, teladankalimantan.com-Ribuan warga dari berbagai desa di Kecamatan Tabunganen Kecil, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, menghadiri acara haul Guru Muhammad Sholeh Bin Najam yang ke 18, Sabtu pagi (18/3).
Dalam acara yang berlangsung di kubah Muhammad Sholeh bin Najam di Desa Sei Telan Kecil, Kecamatan Tabunganen Kecil, tersebut diawali dengan pembacaan manakib, kemudian membaca ayat suci Alquran, dan dilanjutkan dengan tauziah oleh Guru Idham Kalua.
Warga yang datang bukan hanya peziarah laki-laki saja melainkan juga perempuan yang datang silih berganti ke lokasi acara di Kubah Muhammad Soleh Bin Najam.
Di lokasi acara, persisnya di depan jalan arah masuk menuju kubah, sejumlah petugas mengarahkan warga yang ingin berziarah sekaligus menghadiri haul untuk menuju lokasi kubah yang berjarak sekitar 200 meter.
Saat mengikuti acara haul tersebut, para peziarah laki-laki yang terpisah dengan peziarah perempuan duduk bershaf mengikuti acara hingga selesai. Sementara di dalam kubah, keluarga Muhammad Saleh bin Najam dan tamu undangan tampak khusyu mengikuti agenda acara haul.


Karena padatnya para peziarah di dalam lokasi, sebagian peziarah ada yang duduk dan berdiri di sekitar kubah sembari mendengarkan manakib dan tauziah yang disampaikan Guru Idham Kalua.
Menurut salah seorang petugas, acara haul ke 18 Muhammad Saleh Bin Najam ini berlangsung setiap tahun, dan sudah menjadi agenda rutin serta selalu dibantu oleh Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Barito Kuala DR H Bahrul Ilmi SH MH khususnya dalam hal penyediaan konsumsi seperti pada tahun ini yang menyumbang satu ekor sapi.
Manakib Guru Muhammad Sholeh
Muhammad Zain, salah satu saudara Muhammad Sholeh bin Najam menyebutkan dalam manakib atau silsilah keturunan, guru Muhammad Sholeh Bin Najam Bin H Amin lahir di Sekubang, Kecamatan Mempawah Hilir, Kalimantan Barat.
Dari sebelah bapak berasal dari keturunan Sultan Sapiudin Sambas. Sedangkan ibu Muhammad Sholeh bin Najam yakni Hamidah Binti Ismail berasal dari selatan Thailand yang kemudian sampai ke Kalbar.
Diketahui, Najam Bin H Amin memiliki anak sembilan masing-masing, yang pertama Siti Fatimah di Desa Batu Tuku, Kabupaten Tanah Laut, kemudian Abdul Hamid, Desa Batu Tuku, Kabupaten Tanah Laut, yang merupakan kakak dari Muhammad Sholeh yang kemudian  sama-sama menuntut ilmu ke Martapura, Kalimantan Selatan pada tahun 1959.
“Muhammad Sholeh kemudian menetap di Desa Sei Telan Kecil, Kecamatan Tabunganen. Kemudian anak ke empat Bernama Muhammad Yunus di Mempawah, Siti Aisyah, Muhammad Daud, Siti Khodijah, Muhammad Zain, dan Muhammad Nawi.
Menurut Muhamad Zain, perjalanan guru Muhammad Sholeh Bin Najam dalam menuntut ilmu agama selalu sabar dalam menghadapi rintangan untuk mencapai cita-cita. Selain itu, beliau juga termasuk  yang tekun saat menuntut ilmu agama. Salah satu guru beliau adalah KH Anang Syahrani asal Martapura, Kalsel. (red)

































