MARABAHAN, teladankalimantan.com—Untuk membentengi diri dari masuknya ajaran-ajaran yang menyimpang dari Alquran dan sunnah Rasulullah belakangan ini, Alumni Pondok Pesantren Darusalam Martapura yang memegang teguh ajaran Ahlisunnah Wal Jamaah (Aswaja) menggelar reuni akbar alumni Pondok Pasantren Darussalam, Martapura se Kabupaten Barito Kuala yang dilaksanakan di Pondok Pasantren Al Amin putri, Desa Beringin, Kecamatan Alalak, Sabtu pagi (15/7).
Tampak hadir dalam acara tersebut, pimpinan podok pesantren Darussalam Martapura, KH. Hasanuddin Badruddin, KH Baidawi Pimpinan Pondok pasantren Al Amin, DR KH Fauzan Sholeh, KH Muaz Hamid, KH Ali Murthado, DR H Muhammad Husin M.Ag, KH Bahran Isnaini. Para habib dan guru agama, seperti Al Habib Abdullah Al bhagaits, dan Habib Muhammad Anies Balghaits Ba’alawy, dan Guru Sarwani. Acara reuni tersebut juga dihadiri oleh pengusaha ternama dan tokoh masyarakat Batola DR H Bahrul Ilmi SH MH.


Sebelum acara berlangsung dilaksanakan pembacaan maulid habsy dan puji-pujian kepada Rasullulah.
Pantauan di lapangan, para alumni pondok pesantren Darussalam yang berada di Kabupaten Batola terlihat mengikuti rangkaian acara yang diawali dengan pembukaan oleh KH Bahran Isnaini yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Kalam Ilahi.
Dalam sambutannya, pimpinan Pondok Pasantren Al Amin KH Baidawi mengucapkan syukur Alhamdullilah dalam acara ini berkumpul para Alumni Pondok Pesantren Darussalaam.
Menurut KH Baidawi, Pondok Pasantren Al Amin terus mengembangkan ajaran-ajaran Aswaja sebagaimana yang ditekankan dalam ajaran Ponpes Darussalam Martapura.
“Di ponpes ini full 100 persen apa yang disampaikan kepada para santri adalah apa yang diajarkan di Ponpes Darussalam,” katanya.
Senada, ketua umum pusat Warga Alumni Pondok Pesantren Darussalam (Wapda) Martapura DR KH Fauzan Sholeh mengatakan, perkembang ponpes Al Amin luar biasa, dan dirinya beryukur banyak alumni Wapda yang kini mengembangkan ponpes.
Dirinya berharap Wapda Kabupaten membantu mengembangkan kurikulum Darussalam sebagai acuan ukwah ajaran Aswaja.
Sementara itu, pimpinan podok pesantren Darussalam Martapura, KH Hasanuddin Badruddin menitip pesan untuk warga alumni terus membentengi diri dan tetap istiqomah meneruskan paham Aswaja yang berpegang teguh pada Alquran dan sunnah Rasulullah dan menganut pola madzhab fikih yang empat, Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali, dan Imam Maliki.
H Bahrul Ilmi dalam sambutannya mengucapkan syukur bisa hadir dan berkumpul dengan ulama-ulama besar dan para alumni Pesantren Darussalam, sebab Pasantren ini merupakan rujukan orang kita Kalimantan Selatan, kebanggaan kita. Dengan kehadiran ulama-ulama besar di acara ini dirinya berdoa kepada Allah SWT agar Kabupaten Batola mendapatkan hidayah dari Allah SWT, dan juga mendapatkan kemakmuran, dan kebahagian warga kita yang tinggal di Kabupaten Batola.

Kesucian Alquran
Dalam tauziahnya KH Ali Murthado menyampaikan tentang menjaga kesucian Alquran dari ajaran-ajaran yang sesat. Alquran merupakan wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang ummi atau tidak bisa baca tulis. Hal ini disampaikannya mengingat belakangan ini ada ajaran yang tidak sesuai dengan Alquran dan Sunnah Rasulullah. “Ajaran-ajaran yang menyimpang seperti itu jangan sampai masuk ke kampung kita,” katanya.
Dirinya juga mengajak untuk istiqomah memegang teguh apa yang diperbuat oleh Rasullullah dan para sahabat.
Dalam kesempatan itu, KH ali Murthado juga menyinggung makna yang terkandung dalam Surah Al Asr, demi masa yang dimaksud dalam kandungan surah Al Asr ayat 1 sebagai peringatan Allah agar manusia memperhatikan waktu dan memanfaatkannya dengan baik.

Demi masa, dalam ayat ini sekaligus menekankan kebesaran Allah SWT atas penciptaan waktu atau masa itu sendiri, seperti pergantian siang dengan malam di bumi hingga umur setiap manusia.
Pada ayat kedua surah Al Asr disebutkan ciri manusia dengan keadaan yang merugi di dunia dan akhirat yaitu, mereka yang tidak menggunakan waktu dengan baik atau dipakai untuk melakukan keburukan.
Ayat terakhir dari surah Al Asr menjelaskan empat golongan orang yang tak merugi. Mereka adalah orang yang beriman, orang yang menjauhi perbuatan maksiat, orang-orang yang saling menasihati dalam kebenaran, dan orang yang menasihati dalam kesabaran. (red)





































