BANJARMASIN,Teladankalimantan.com-
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) memberikan apresiasi terhadap gelaran Karasminan Budaya Banjar diselenggarakan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Laung Kuning Kota Banjarmasin, di Siring Menara Pandang, Banjarmasin, Minggu (02/11/2025).
Acara tersebut menampilkan beragam kesenian dan tradisi khas Banjar seperti kuntau, madihin, musik panting, lagu dan tari Banjar, paurutan Banjar serta kuliner khas Banjar sebagai upaya memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus modernisasi dan kemajuan teknologi.
Wakil Gubernur (Wagub) Kalsel Hasnuryadi Sulaiman melalui Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Muhamad Muslim menyampaikan pentingnya kegiatan semacam ini untuk terus digelar secara rutin setiap tahun.
“Kegiatan seperti Karasminan Budaya Banjar sangat penting untuk terus dilaksanakan tiap tahunnya. Di tengah arus modernisasi dan kemajuan teknologi yang begitu pesat, budaya lokal sering kali terpinggirkan oleh budaya luar. Jika tidak kita jaga dan rawat, bukan tidak mungkin generasi muda akan kehilangan jati diri mereka,” ujarnya.
Muslim menegaskan, Pemprov Kalselmemiliki komitmen kuat dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah melalui berbagai program pembinaan kesenian, festival budaya dan dukungan terhadap komunitas lokal.
“Kami berupaya agar budaya Banjar tidak hanya menjadi kebanggaan masa lalu, tetapi juga menjadi inspirasi dan kekuatan pembangunan di masa kini dan masa depan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPC Laung Kuning Kota Banjarmasin Irsa Setiawan Husaini menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur Forkopimda dan masyarakat yang telah mendukung terselenggaranya Karasminan Budaya Banjar.
Irsa menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mempertahankan dan melestarikan kebudayaan Banjar, khususnya di tengah pesatnya perkembangan teknologi yang dapat memengaruhi minat generasi muda terhadap budaya daerah.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkuat semangat masyarakat Banjar untuk terus mencintai dan menjaga budayanya sendiri. Tantangan dalam melestarikan budaya memang ada, tetapi dengan berpegang pada motto ‘Rakat Badang Sanakan’ (erat bersaudara), kami yakin semua tantangan bisa dilewati bersama,” pungkasnya.(red/MC Kalsel/Jml)





































