KANDANGAN, teladankalimantan.com—Berbagai ragam cara dilakukan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda ke 95 salah satunya yakni mengucapkan ikrar Sumpah Pemuda di puncak gunung. Kegiatan inilah yang dilaksanakan oleh Komunitas Pendaki Kalimantan-Kalimantan Selatan dengan melakukan pendakian ke Gunung Magaringsai (1.600 mdpl), gunung tertinggi kedua di Provinsi Kalimantan Selatan.
Mendaki gunung menjadi tantangan tersendiri serta memacu adrenalin bagi para pendaki termasuk tim teladankalimantan.com yang berkesempatan turut serta dalam kegiatan tersebut. Pendakian Gunung Magaringsai di Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini berlangsung pada tanggal 28 Oktober dan diikuti sebanyak 50 orang dari berbagai komunitas di berbagai provinsi antara lain, Kalsel, Kaltim, Kalteng, Sumbar, dan Babel.
Berangkat dari Banjarmasin, tim yang terdiri dari awak redaksi teladankalimantan.com melakukan perjalanan menuju Kandangan, ibukota HSS.
Tim selanjutnya menuju Kecamatan Loksado. Tiba di Loksado, mereka kemudian menuju titik kumpul di Simpang Tanuhi dan selanjutnya menuju basecamp yakni Dusun Manakili.
Tepat pukul 08.00 WITA, tim yang terbagi dua kloter bersiap-siap melakukan pendakian. Ada dua pos yang mesti dilewati saat melakukan pendakian, pos pertama, pos burung terletak di ketinggian 1000 meter dari permukaan laut (mdpl), kemudian pos kedua di ketinggian 1.400 mdpl.
Tim teladankalimantan.com yang masuk kloter pertama harus melewati pos satu dengan membawa beban peralatan pendakian dan logistik, namun di tengah perjalanan tim yang terdiri dari tiga orang—salah satu anggota tim harus balik ke basecamp lantaran tidak sanggup melakukan pendakian.
Menyusuri track yang terjal dan ektrem, tim teladankalimantan.com bersama rombongan antara lain, komunitas pendaki Kalimantan, Komunitas Sterno Camp, Komunitas Muncak Begamatan, berupaya untuk mencapai puncak Gunung Magaringsai di ketinggian 1.600 mdpl.
Mashadi, salah seorang anggota tim teladankalimantan.com menceritakan, saat melakukan pendakian, track yang dilewati cukup terjal dengan topografi lereng pegunungan yang dipenuhi dengan vegetasi tumbuhan subtropis, sehingga menyulitkan bagi pendaki pemula.
Selain itu, beban logistik yang berat dan dipanggul sangat melelahkan, menguras tenaga serta menguji mental para pendaki.
Sebelum tiba di puncak, tim yang tiba pos dua sekitar pukul 18.00 WITA, rehat satu malam untuk mengumpulkan energi guna persiapan pendakian selanjutnya. Di pos tersebut, Tim bermalam semalam dengan mendirikan tenda.
Pada pukul 06.00 WITA, tim kemudian melanjutkan pendakian dan berhasil mencapai puncak, sehingga segala kelelahan terbayar.
“Ada rasa kepuasan tersendiri saat kita berada di puncak gunung yang diselimuti oleh kabut. Pemandangannya sungguh mempesona,” ucap Hadi yang mengaku baru pertama kali naik gunung di Kalimantan Selatan.
Saat berada di puncak, tim kemudian bergabung dengan tim lainnya untuk memperingati HSP dan mengucapkan Ikrar Sumpah Pemuda “ Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa!!”. (red/mdi)