MARABAHAN, teladankalimantan.com-Buka puasa bersama di aula DPC PPP Barito Kuala memasuki hari ke 21 Ramadan, terus dipadati oleh warga yang datang dari berbagai desa yang ada di sejumlah kecamatan di Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan, Rabu (12/4).
Acara tersebut selain dihadiri ketua DPC PPP Batola DR H Bahrul Ilmi SH MH juga dihadiri Guru Ahmad Mubarak, Al Habib Muhammad Anies Bin Salamin Bhalgaits Al’Balawy, sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga sekitar serta Sahabat H. Bahrul Ilmi dari Yaman Timur Tengah.
Dalam acara tersebut, pihak panitia menghadirkan Guru Muhammad Arifin Ilham sebagai pentauziah. Dalam ceramahnya Guru Muhammad Arifin mengupas tentang empat perkara yang membuat Allah SWT senang.
Menurut Muhammad Ilham, dua perkara di antaranya yang membuat Allah SWT Ridha, yakni membaca kalimat Tauhid dan Istigfar. Kalimat tersebut Laa ilaha illallah adalah Laa ma’buda bi haqqin illallah yaitu Tiada sesembahan yang haq (berhak disembah) melainkan Allah. Inilah makna Laa ilaha illallah yang benar.


“Semuanya dari Allah baik rezeki, kemudian tidak ada yang berbuat kecuali Allah, dan tidak ada yang menggerakan kecuali Allah, tidak ada yang memberi mudarat dan manfaat kecuali Allah. Kalau kita membaca kalimat tauhid, maka Allah akan ridha kepada kita, disambung lagi dengan ucapan Istigfar atau memohon ampun kepada Allah SWT. “Makanya kita disuruh memperbanyak membaca Tauhid dan istigfar,” tambahnya.
Kemudian perkara lainnya, yakni membaca Alquran, Alquran adalah kitab suci utama dalam agama Islam, setiap muslim, meyakini bahwa Alquran adalah pedoman hidupnya. Umat Muslim percaya bahwa Alquran diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Keutamaan membaca Alquran setiap hari akan menjadikan hidup lebih berkah dan dimudahkan segala urusan.
Rasulullah SAW. bersabda: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.” (HR At-Tirmidzi).
Dan perkara terakhir adalah Tawadhu. Dalam Islam, Tawadhu diartikan sebagai sikap yang rendah hati. Lalu, apa keutamaan dari penerapan sifat tawadhu dalam kehidupan sehari-hari? Secara bahasa, arti dari tawadhu adalah ketundukan dan rendah hati. Asal katanya berasal dari Tawaadha’atil ardhu yang berarti tanah itu lebih rendah daripada tanah di sekelilingnya.

Memiliki sifat tawadhu berarti merasa diri kita orang biasa, sekalipun memiliki banyak kelebihan. Dengan sifat tawadhu pun kita senantiasa akan merendahkahkan diri kepada Allah dan tidak berbuat semena-mena atau memandang remeh terhadap sesama.
Sebagaimana biasa acara buka puasa bersama ini dirangkai dengan pembacaan maulid habsy dari grup mauled Desa Mandastana. Usai buka bersama dilanjutkan dengan Salat Maghrib, Salat Isya, dan Salat Tarawih berjamaah. (red)

































