MARABAHAN,teladankalimantan.com-
Untuk membantu cara para pengusaha kecil memasarkan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke masyarakat dan pemerintahan, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Barito Kuala (Diskopperindag Batola) memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) Digitalisasi Produk Usaha Mikro, di Aula Rumah UMKM Batola, Kamis (13/06/2024).
Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Diskopperindag Batola, Novya Maharanie mengatakan, tujuan pihaknya menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Digitalisasi Produk Usaha Mikro untuk mengajak pelaku usaha mikro agar produk-produknya bisa dipasarkan di media sosial seperti, whatsapp, facebook, insagram dan LPSE milik Pemkab Batola.
“Nantinya produk-produk dihasilkan usaha mikro akan ditampilkan di katalaog,” ujar Novya Maharanie.
Menurut dia, pelatihan tersebut sudah beberapa kali pihaknya selenggarakan kepada pelaku UMKM di daerah tersebut.
“Pelatihan ini kita laksanakan mulai tahun 2022. Pada hari ini yang memberikan materi ada tiga narasumber,” ungkapnya.
Ketiga narasumber tersebut, jelas dia, Pertama dari Muhammad Ahadin Noor, Ahli Pertama Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa LPSE Kabupaten Batola tentang pengadaan barang dan jasa .
Kedua, sebut dia, dari Yayasan Mandiri Optima Mulia oleh Tasrifansyah dan ketiga dari Galih Mahalisa, dosen Fakultas Teknologi Informasi Uniska.
“Untuk jumlah peserta mengikuti kegiatan ini ada 20 orang dari pelaku usaha, baik itu dari Dharma Wanita Persatuan Batola maupun Tim Pengerak PKK Batola dan umum,” tandasnya.
Terpisah, Megawati, usaha kripik tempe dari perwakilan Dharma Wanita Persatuan Batola mengatakan, baru pertama kali mengikuti pelatihan tersebut.
Diutarakannya, dari keikutsertaan pelatihan tersebut mendapatkan ilmu cara memasarkan produk ke masyarakat.
” Seperti apa caranya kita memasarkan produk ke masyarakat karena persaingan semakin ketat,” ucapnya.
Dengan Bimtek Digitalisasi Produk Usaha Mikro, tambahnya, pihaknya diberikan cara dan teknik pemasaran produk UMKM ke masyarakat.
Sementara, Muhammad Ahadin Noor, Ahli Pertama Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa LPSE Kabupaten Batola mengatakan, pada kegiatan tersebut pihaknya memberikan sosialisasi kepada UMKM untuk bekerjasama dengan bagian pengadaan pemerintah.
“UMKM biasanya jualan ke masyarakat, kita undang UMKM bergabung ke pemerintah untuk bekerjasama dengan SKPD-SKPD dan kecamatan-kecamatan,” terangnya.
Karena, papar dia, di pemerintah sendiri punya katalog khusus untuk pengadaan barang pemerintah.
“Jadi kita tidak bisa membeli keluar karena kita sudah ada katalog khusus untuk membeli produk UMKM,” tegasnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, untuk bisa bergabung ke e-katalog harus punya Nomor Induk Berusaha (NIB), kartu tanda penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan materai.
” Nanti kalau sudah ada akun di e-katalog UMKM bisa menaikan produknya sendiri. Karena pemerintah sudah mengalokasikan anggaran 40 persen khusus untuk UMKM,” demikian tutupnya.(red)