THAILAND, teladankalimantan.com– PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) meraih penghargaan tingkat Asia Pasifik atas inisiasinya dalam menjalankan operasional port (pelabuhan) berbasis lingkungan atau green port.
Penghargaan tersebut diberikan oleh APEC Port Services Network (APSN), organisasi internasional di bawah Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).
Penghargaan APSN Green Port Award System 2023 diraih melalui salah satu segmen bisnis marine, PTK Shorebase Tanjung Batu (PSTB) Kalimantan Timur, di acara APSN Forum on Innovative Ports for a Low-Carbon and Digital Future di Thailand (25/10/2023).
Inisiasi PSTB tersebut sejalan dengan program APSN dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan meningkatkan pemahaman tentang strategi pengembangan pelabuhan hijau untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan di komunitas Pelabuhan.
Direktur Operasi PTK Slamet Harianto mengatakan, penghargaan diterima PSTB tersebut merupakan apresiasi dari ekternal atas komitmen dan dedikasi operasional ramah lingkungan yang dilakukan di PSTB sebagai bagian bisnis PTK.
“Penghargaan ini diharapkan menjadi awal bagi PTK untuk tetap konsisten, terus berinovasi, dan mewujudkan operasi ramah lingkungan di seluruh pelabuhan milik PTK. Ke depannya diharapkan semakin banyak pihak eksternal yang memberikan apresiasi dan nama PTK mulai dikenal di forum internasional,” ujar Slamet.
Indikator penilaian perusahaan yang menerima APSN Green Port Award System 2023, sebut dia, terdiri atas Commitment and Willingness (25 persen), Action & Implementation (50 persen), serta Efficiency and Effectiveness (25 persen).
Tahapan penilaian penghargaan tersebut, jelas dia, terdiri atas port self-evaluation (seleksi berkas), evaluasi (inspection of application package completeness, foundation of evaluation committee, penilaian ahli, dan perhitungan score), dan tahap approval & awarding oleh APSN Council.
Dalam menjalankan operasional port, tersng dia, PSTB secara langsung telah mengimplementasikan Green Port antara lain, melakukan manajemen lingkungan yang seperti pengelolaan limbah B3 & non B3, pengendalian emisi & kualitas udara ambien, serta reduksi konsumsi energi.
“PSTB juga masuk dalam lingkup lokasi tersertifikasi ISO 14001: 2015 hingga tahun 2023 yang mencerminkan upaya konsisten pada manajemen lingkungan,” ungkapnya.
Pada tahun 2021, sambung dia, PSTB melakukan penggantian genset ke penggunaan listrik eksternal dilanjutkan dengan pemasangan solar panel pada tahun 2023 yang diestimasikan dapat menghemat energi hingga 195,72 ton CO2e/tahun.
Beberapa program inovasi PSTB, papar dia, lainnya juga di implementasikan berupa baseline audit energi, penampungan air hujan yang kemudian dikelola menjadi air bersih, serta food composting.
“Personil PSTB telah mendapat beberapa sertifikasi di bidang lingkungan yang mendukung operasional green port PSTB,” tegasnya.
Leb8h lanjut dia mengemukakan, optimalisasi penerapan Green Port di PSTB dan raihan penghargaan tersebut tentunya akan berdampak pada kelancaran distribusi energi nasional.
Mengingat PSTB, tambahnya, memegang peran penting dalam keamanan energi di wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya.
“Hal imi mendukung PTK untuk memantapkan posisi sebagai perusahaan jasa maritim yang terintegrasi dengan skala global,” tutupnya.(ton/ist)





































